Ummu Umarah atau Nusaibah binti Ka’ab atau juga
disebut Nasibah binti Ka’ab Al-Anshariyah, yang juga disebut sebagai Hamra Asad
(Singa Merah). Singa yang artinya pemberani dan Merah yang artinya
berdarah-darah/ ummu Umarah seorang mujahidah yang reah berdarah-darah demi
membela Rasulullah SAW. Ummu Umarah adalah termasuk dari dua wanita Anshar yang
memeluk Islam bersama kaumnya. Dan bersumpah akan beriman dan berjanji akan
membela Rasulullah SAW dan mengikuti ajarannya. Yang disebut dengan sumpah
Aqobah atau Ba’iatul Aqobah Kedua.
Ummu Umarah adalah salah satu perempuan prajurit
yang paling sering berperang bersama Rasulullah SAW. Ini adalah contoh bahwa
perempuan itu boleh menjadi aktivis, polwan, prajurit, atau yang lain
(kebaikan), selama masih menjaga adab dan auratnya.
Dulu Ummu Umarah pernah mengikuti perang bersama
suami dan kedua anaknya dan bersama Rasulullah SAW. Ketika berperang, umat
Islam hamper menang. Tapi sebagian pasukan Nabi SAW lali akan perintah Nabi
untuk tidak meninggalkan bukit Uhud. Tiba-tiba lawan perang berbalik menyerang
Nabi SAW dan pasukannya dari balik bukit. Keadaan berbalik pasukan Nabi SAW
menjadi tertekan dan kacau. Semua sahabat berlari ke atas bukit untuk
berlindung dari musuh. Sampai-sampai mereka lupa bahwa Rasulullah SAW masih di
antara pasukan musuh. Tapi ketika semua sahabat meninggalkan Rasulullah SAW,
ada Ummu Umarah, Abu Bakar Ash-Shidiq dan ……………………………….
Berlari mendatangi Rasulullah SAW. Mereka
menggunakan tubuh mereka sebagai tameng untuk melindungi Rasulullah SAW.
Padahal Ummu Umarah sudah tidak membawa senjata dan tidak berkuda. Tetapi ia
tetap berlari untuk melindungi Nabi SAW. Ummu Umarah terkena sabetan pedang
hamper 20 sabetan, tombakan dan panahan saat melindungi Nabi SAW. Dan salah
satunya di bagian tengkuk, lehernya dan hampir patah. Bahkan luka itu baru
sembuh setelah hampir setahun lamanya. Hal itu menyebabkan Ummu Umarah terluka
parah. Hingga harus ditandu pulang ke tenda. Sampai di tenda, Ummu Umarah
dirawat dalam satu tenda khusus perempuan yang berbeda dengan tenda Nabi SAW
dan para sahabat lainnya. Rasulullah SAW juga dirawat karena juga terluka.
Saat itu Rasullulah bertanya dimana Ummu Umarah?.
Lalu mendatangi tenda Ummu Umarah kala itu Ummu Umarah sedang diobati
luka-lukanya. Lalu terdengar suara Nabi SAW mengucap salam dari luar tenda,
sontak Ummu Umarah membenahi pakaiannya dan menutup lukanya dengan kain. Ummu
Umarah tidak ingin membuat Rasulullah SAW bersedih. Hingga terlihat darah
menetes dari kain penutup tubuhnya. Ummu Umaraah membuka pintu tendanya seraya
menanyakan kabar/keadaan Nabi SAW. Rasulullah menjawab, “Aku baik.” Lalu
bagaimana keadaanmu Ya Ummu Umarah. Maka Ummu Umarah menjawab, “Jika Engkau
baik, maka aku juga akan baik Ya Rasulullah SAW. Jika Rasulullah SAW sakit, maka
aku lebih sakit.”
Rasulullah bertanya pada Ummu Umarah, “Ya Ummu
Umarah, apa yang engkau harapkan dari semua pengorbanan ini?”
Ummu Umarah hanya meminta menjadi tetangga
Rasulullah SAW di syurga. Masya Allah.. Rasulullah SAW pun mendoakan kebaikan
untuk Ummu Umarah dan keluarganya.
Coba kita renungkan, apakah kita sanggup seperti
Ummu Umarah? Lalu apa yang kita minta kalau kita ditanya seperti Ummu Umarah?
Apakah juga akan meminta syurga? Jawabannya ada pada doa yang sering kita minta
setiap hari.
Kisah lain dari ketegaran Ummu Umarah adalah ketika
ia berperang melawan nabi palsu. (Musailamah Al-Kadzam). Ummu Umarah memiliki
anak. Dan anaknya tertangkap oleh Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzam. Saat
ditangkap anak Ummu Umarah diminta untuk beriman dan mengakui Musailamah Al-Kadzam
sebagai nabinya setelah Muhammad SAW.
Tetapi putra Ummu Umarah ini tidak mau beriman
kepadanya. Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzam geram dan menguji putra Ummu Umarah. Dipotongnya
tubuh anak Ummu Umarah ini mulai dari bawah. Sedikit demi sedikit dipotongnya
tubuh putra Ummu Umarah. Tapi imannya lebih kuat dari pada sakitnya. Maka
hingga mati dan habis tubuhnya dipotong, ia tetap beriman kepada Allah SWT dan
Rasulullah Muhammad SAW.
Setelah tubuh putra Ummu Umarah ini habis terpotong,
lalu dikumpulkan dan dikirim kepada ibunya. Begitu sedihnya Ummu Umarah
menyaksikan ini. Tapi Ummu Umarah tetap bersyukur karena anaknya meninggal
dalam keadaan syahid di jalan Allah SWT. Lalu Ummu Umarah memohon izin kepada
Abu Bakar Ash-Shidiq untuk ikut beperang melawan nabi palsu yang memutilasi
anaknya. Setelah diizinkan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq, Ummu Umarah berangkat
berperang hingga terpotong satu tangannya. Tapi beliau senang karena Musailamah
Al-Kadzam, Sang Nabi Palsu, berhasil dibunuh.
Sejak saat itu Ummu Umarah berhenti berjihad. Dan
beliau menyatakan rindunya terhadap Rasulullah SAW.
AL FAQIR
Allhumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim
saalaman, taamman ‘ala sayyidina Muhammadin, alladzi tanhalu bihil ‘uqodu, wa
tanfariju bihil kurobu, wa tuqdho bihil hawaiju, wa tunalu bihir-rogho-ibu, wa
khusnul khowatimi, wa yustasqol ghomamu, bi wajhihil karim, wa ‘ala alihi wa
shohbihi, fi kulli lamhatin, wa nafasin, bi ‘adadi kulli ma’lumillak.
Artinya :
Duhai Allah berikanlah sholawat dengan sholawat yang
sempurna,dan berikanlah salam dengan salam yang sempurna, kepada pemimpin kami
Baginda Nabi Muhammad, yang dengannya terlepas segala kesulitan, hilangnya
segala kesedihan, terpenuhinya segala kebutuhan, tercapainya segala kesenangan,
semuanya berakhir dengan kebaikan, dan diturunkannya hujan, berkat Nabi yang
pemurah, dan juga kepada keluarganya, dan para sahabatnya, dalam setiap kedipan
mata dan hembusan nafas, sebanyak hitungan makhluk yang ada dalam
pengetahuanMu.
Posting Komentar untuk "Ummu Umarah"