Blogger Jateng

Ummu Umarah

 

Ummu Umarah atau Nusaibah binti Ka’ab atau juga disebut Nasibah binti Ka’ab Al-Anshariyah, yang juga disebut sebagai Hamra Asad (Singa Merah). Singa yang artinya pemberani dan Merah yang artinya berdarah-darah/ ummu Umarah seorang mujahidah yang reah berdarah-darah demi membela Rasulullah SAW. Ummu Umarah adalah termasuk dari dua wanita Anshar yang memeluk Islam bersama kaumnya. Dan bersumpah akan beriman dan berjanji akan membela Rasulullah SAW dan mengikuti ajarannya. Yang disebut dengan sumpah Aqobah atau Ba’iatul Aqobah Kedua.

Ummu Umarah adalah salah satu perempuan prajurit yang paling sering berperang bersama Rasulullah SAW. Ini adalah contoh bahwa perempuan itu boleh menjadi aktivis, polwan, prajurit, atau yang lain (kebaikan), selama masih menjaga adab dan auratnya.

Dulu Ummu Umarah pernah mengikuti perang bersama suami dan kedua anaknya dan bersama Rasulullah SAW. Ketika berperang, umat Islam hamper menang. Tapi sebagian pasukan Nabi SAW lali akan perintah Nabi untuk tidak meninggalkan bukit Uhud. Tiba-tiba lawan perang berbalik menyerang Nabi SAW dan pasukannya dari balik bukit. Keadaan berbalik pasukan Nabi SAW menjadi tertekan dan kacau. Semua sahabat berlari ke atas bukit untuk berlindung dari musuh. Sampai-sampai mereka lupa bahwa Rasulullah SAW masih di antara pasukan musuh. Tapi ketika semua sahabat meninggalkan Rasulullah SAW, ada Ummu Umarah, Abu Bakar Ash-Shidiq dan ……………………………….

Berlari mendatangi Rasulullah SAW. Mereka menggunakan tubuh mereka sebagai tameng untuk melindungi Rasulullah SAW. Padahal Ummu Umarah sudah tidak membawa senjata dan tidak berkuda. Tetapi ia tetap berlari untuk melindungi Nabi SAW. Ummu Umarah terkena sabetan pedang hamper 20 sabetan, tombakan dan panahan saat melindungi Nabi SAW. Dan salah satunya di bagian tengkuk, lehernya dan hampir patah. Bahkan luka itu baru sembuh setelah hampir setahun lamanya. Hal itu menyebabkan Ummu Umarah terluka parah. Hingga harus ditandu pulang ke tenda. Sampai di tenda, Ummu Umarah dirawat dalam satu tenda khusus perempuan yang berbeda dengan tenda Nabi SAW dan para sahabat lainnya. Rasulullah SAW juga dirawat karena juga terluka.

Saat itu Rasullulah bertanya dimana Ummu Umarah?. Lalu mendatangi tenda Ummu Umarah kala itu Ummu Umarah sedang diobati luka-lukanya. Lalu terdengar suara Nabi SAW mengucap salam dari luar tenda, sontak Ummu Umarah membenahi pakaiannya dan menutup lukanya dengan kain. Ummu Umarah tidak ingin membuat Rasulullah SAW bersedih. Hingga terlihat darah menetes dari kain penutup tubuhnya. Ummu Umaraah membuka pintu tendanya seraya menanyakan kabar/keadaan Nabi SAW. Rasulullah menjawab, “Aku baik.” Lalu bagaimana keadaanmu Ya Ummu Umarah. Maka Ummu Umarah menjawab, “Jika Engkau baik, maka aku juga akan baik Ya Rasulullah SAW. Jika Rasulullah SAW sakit, maka aku lebih sakit.”

Rasulullah bertanya pada Ummu Umarah, “Ya Ummu Umarah, apa yang engkau harapkan dari semua pengorbanan ini?”

Ummu Umarah hanya meminta menjadi tetangga Rasulullah SAW di syurga. Masya Allah.. Rasulullah SAW pun mendoakan kebaikan untuk Ummu Umarah dan keluarganya.

Coba kita renungkan, apakah kita sanggup seperti Ummu Umarah? Lalu apa yang kita minta kalau kita ditanya seperti Ummu Umarah? Apakah juga akan meminta syurga? Jawabannya ada pada doa yang sering kita minta setiap hari.

Kisah lain dari ketegaran Ummu Umarah adalah ketika ia berperang melawan nabi palsu. (Musailamah Al-Kadzam). Ummu Umarah memiliki anak. Dan anaknya tertangkap oleh Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzam. Saat ditangkap anak Ummu Umarah diminta untuk beriman dan mengakui Musailamah Al-Kadzam sebagai nabinya setelah Muhammad SAW.

Tetapi putra Ummu Umarah ini tidak mau beriman kepadanya. Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzam  geram dan menguji putra Ummu Umarah. Dipotongnya tubuh anak Ummu Umarah ini mulai dari bawah. Sedikit demi sedikit dipotongnya tubuh putra Ummu Umarah. Tapi imannya lebih kuat dari pada sakitnya. Maka hingga mati dan habis tubuhnya dipotong, ia tetap beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.

Setelah tubuh putra Ummu Umarah ini habis terpotong, lalu dikumpulkan dan dikirim kepada ibunya. Begitu sedihnya Ummu Umarah menyaksikan ini. Tapi Ummu Umarah tetap bersyukur karena anaknya meninggal dalam keadaan syahid di jalan Allah SWT. Lalu Ummu Umarah memohon izin kepada Abu Bakar Ash-Shidiq untuk ikut beperang melawan nabi palsu yang memutilasi anaknya. Setelah diizinkan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq, Ummu Umarah berangkat berperang hingga terpotong satu tangannya. Tapi beliau senang karena Musailamah Al-Kadzam, Sang Nabi Palsu, berhasil dibunuh.

Sejak saat itu Ummu Umarah berhenti berjihad. Dan beliau menyatakan rindunya terhadap Rasulullah SAW.

 

 

 

 

 

AL FAQIR

 

 

 

 

 

 

Allhumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim saalaman, taamman ‘ala sayyidina Muhammadin, alladzi tanhalu bihil ‘uqodu, wa tanfariju bihil kurobu, wa tuqdho bihil hawaiju, wa tunalu bihir-rogho-ibu, wa khusnul khowatimi, wa yustasqol ghomamu, bi wajhihil karim, wa ‘ala alihi wa shohbihi, fi kulli lamhatin, wa nafasin, bi ‘adadi kulli ma’lumillak.

Artinya :

Duhai Allah berikanlah sholawat dengan sholawat yang sempurna,dan berikanlah salam dengan salam yang sempurna, kepada pemimpin kami Baginda Nabi Muhammad, yang dengannya terlepas segala kesulitan, hilangnya segala kesedihan, terpenuhinya segala kebutuhan, tercapainya segala kesenangan, semuanya berakhir dengan kebaikan, dan diturunkannya hujan, berkat Nabi yang pemurah, dan juga kepada keluarganya, dan para sahabatnya, dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas, sebanyak hitungan makhluk yang ada dalam pengetahuanMu.

 

Posting Komentar untuk "Ummu Umarah"

BACA BLOG INI
Bagi Anda yang ingin berbelanja ebook-pdf. Silahkan anda bisa memesan lewat Admin. Kami melayani buku pesanan belanja original dari toko. Kami juga melayani buku versi pdf (download-an)

Facebook Twitter Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo